“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah memerintahkan berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu, dibukakan semua pintu surga, dikunci semua pintu neraka dan dibelenggu setan-setan. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.” (HR Ahmad, An-Nasai, Al-Baihaqi)
Tidak terasa kita sudah berada di bulan Sya’ban. Kita akan kedatangan bulan yang dinanti-nanti segenap umat islam sedunia, yaitu bulan suci Ramadhan.
Ramadhan adalah bulan yang paling agung. Didalamnya segala keberkahan Allah berikan kepada hamba kesayangan-Nya. Pada bulan ini, kita diperintahkan menunaikan salah satu rukun Islam keempat, yaitu shaum. Pada bulan ini, Al-Quran diturunkan untuk pertama kalinya kepada Rasulullah SAW, tepatnya pada 17 Ramadhan. Pada bulan penuh ampunan ini, pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup malaikat rapat-rapat. Sedangkan, setan dibelenggu.
Tidak ada cara lain bagi kita sebagai pengikut setia Muhammmad SAW, selain bergembira menyambut kedatangannya. Bergembira menyambut Ramadhan adalah representasi keimanan kepada Allah SWT. Bergembira menyambut Ramadhan merupakan modal awal sebelum mengisinya dengan aktivitas sesuai petunjuk Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka sambutlah kedatangannya. Telah datang bulan shiyam membawa segala keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.” (HR Ath-Thabrani)
Apa yang harus dipersiapkan?
Menyambut tamu agung Ramadhan, kita harus menyiapkan berbagai bekal untuk menyemarakkan kehadirannya. Ilmu, fisik mental, dan harta harus kita persiapkan. Agar pada waktunya nanti, kita dapat menghidupkan Ramadhan sesuai petunjuk Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW mensinyalir, banyak kaum Muslimin yang melakukan Ibadah shaum hanya mendapatkan lapar dan hausnya saja. Tentu saja ini harus jadi perhatian kita. Jangan sampai kita pun yang termasuk di dalam golongan ini. Karena itu, kita harus mempersiapkan diri dengan persiapan terbaik. Tentu saja, agar kita dapat merengkuh semua pahala yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya itu.
Persiapan untuk menyambut Ramadhan, pertama, yaitu persiapan ilmu. Setiap ibadah harus sesuai dengan ilmunya. Ibadah yang tanpa dasar atau petunjuk Rasulullah akan tertolak. Karena itu, ilmu mengenai ibadah-ibadah di bulan suci harus kita kuasai. Perbanyaklah membaca buku seputar keutamaan Ramadhan, hadiri majelis taklim, dan bergaullah dengan orang-orang shaleh. Insya Allah wawasan kita mengenai Ramadhan akan meningkat.
Kedua, persiapan fisik. Agar fisik kita sehat dan kuat tentu harus berolahraga yang teratur dan mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik). Bila perlu, kita melakukan general check up satu atau dua pekan menjelang Ramadhan. Siapa tahu, ada penyakit yang membahayakan kesehatan tubuh. Selain itu, shaum sunah sangat baik untuk melatih kekuatan fisik. Ini penting kita lakukan, agar lambung kita terbiasa kekurangan makanan dan minuman pada siang harinya.
Ketiga, persiapan mental. Melakukan shaum sunah sebenarnya bagian dari latihan mental. Tapi, agar mental kita makin kuat kita perlu menyokongnya dengan kekuatan ruhiyah. Untuk itu, kualitas ruhiyah harus kita tingkatkan. Perbanyaklah tilawah, sedekah, dan aqiyamul lail. Hindari berbagai aktivitas yang akan menurunkan kualitas ruhiyah.
Keempat, persiapan harta. Ramadhan adalah bulan dilipatgandakannya pahala. Pada bulan ini, sedekah yang kita berikan kepada orang-orang yang kurang mampu pahalanya berlipat-lipat. Karena itu, kita harus memiliki dana khusus untuk diinfakkan. Selain itu, kebutuhan pokok pada Ramadhan biasanya mengalami peningkatan cukup signifikan, sehingga kita perlu memiliki dana yang mencukupi. Apalagi, jika memiliki rencana untuk mudik ke kampung halaman, tentu saja dana yang harus kita persiapkan harus besar pula.
Setidaknya, itulah empat hal yang perlu kita persiapkan untuk menyambut tamu agung Ramadhan. Bergembiralah dengan kehadirannya, karena itu bagian dari keutamaan dalam menyambutnya. Jangan lupa untuk memanjatkan doa, “Allahuma bariklana fi Rajab wa Sya’ban wa balighna Ramadhan (Ya Allah, berilah keberkahan kepada kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan).” Wallahu a’lam bishshawwab. (Ahmad Kosasih, S.Kom)
taken from : http://sunatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar