Dalam Kegiatan yang diadakan oleh Gugus 06, MI Al Falah Beran Ngawi turut aktif berperan serta didalamnya. Baik kegiatan yang ditujukan untuk para siswa maupun untuk tenaga kependidikannya. Salah satunya yaitu Kegiatan Wisata Budaya dengan tujuan Keraton Jogjakarta.
Keraton Yogyakarta (Jogja) atau sering disebut dengan Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat terletak di jantung provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), Indonesia. Karena tempatnya berada di tengah-tengah Jogja, dimana ketika di ambil garis lurus antara Gunung
Merapi dan Laut Kidul, maka Keraton menjadi pusat dari keduanya.
Keraton atau Kraton Jogja merupakan kerajaan terakhir dari semua
kerajaan yang pernah berjaya di tanah jawa. Ketika kerajaan hindu-budha
berakhir kemudian di teruskan dengan kerajaan islam pertama di Demak,
lalu berdiri kerajaan yang lain seperti Mataram islam yang di dirikan
oleh Sultan Agung lalu berjalan dan muncul Keraton Jogja yang didirikan
oleh Sultan Hamengku Bowono I. Hingga sekarang, keraton Jogja masih
menyimpan kebudayaan yang sangat mengagumkan.
Dalam perkembangannya, Keraton Jogja banyak mengalami masa pasang surut
kepemimpinan dan terjadi perpecahan. Yang paling terkenal adalah
perjanjian Giyanti pada tahun 1755, dimana kerajaan dibagi menjadi 2
(dua) yaitu wilayah timur yang sekarang menjadi keraton surakarta (solo – petualangan selanjutnya
) dan wilayah barat yang disebut dengan Keraton Jogjakarta. Namun,
Keraton Jogja juga banyak menyimpan sejarah yang tak bisa dilupakan
begitu saja oleh bangsa Indonesia, termasuk dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Cukup banyak untuk di kaji dan
ditulis.
Selain itu, Keraton Jogja sangat kental dengan warisan budaya etnik jawa
yang sangat menajubkan yang masih bisa di temukan di sekitar dan dalam
keraton sendiri. Ketika Petualang ke Keraton Jogja maka, itulah gambaran
sederhana tentang budaya dan keindahan tanah jawa. Semua hampir
terwakilkan dalam satu tempat yang menarik dan sangat memukau. Bagaimana
tidak, di Keraton masih banyak menyimpan tentang berbagai kesenian,
hasil budaya, ragam pakaian adat dan bentuk rumah ala jawa yang indah.
Tidak berhenti disitu saja, di Keraton Jogja juga mempertunjukkan
bagaimana supelnya orang jawa dalam berkomunikasi dan bersapa dengan semua orang yang datang disana. Sangat eksotis dan menarik.
Istana Jogja, sebagai representasi dari budaya jawa bisa ditemukan
ketika Petualang masuk ke dalam Keraton, seperti pergelaran tari-tari
jawa tentang berbagai cerita
(babad tanah jawa, epic ramayana) yang dipentaskan oleh penari yang
handal dan mampu memukau menarik penonton seperti terbawa suasana sakral
yang sangat menghipnotis. Di iringi suara gemelan yang mengalun indah
bercampur dengan bait-bait jawa dilantunkan indah oleh pesinden dan warangono Keraton Jogja. Selain tari, juga disajikan pentas wayang orang yang sangat menarik untuk di lihat, wayang orang
ini berbeda dengan kebanyakan karena gerakannya hampir mirip dengan
gerakan ballet. Pementasan tari jawa tersebut dilakukan di tempat
terbuka mirip dengan pendopo Keraton, jadi petualang bebas leluasa
menyaksikan dari berbagai sudut. Kesempurnaan dari sebuah budaya jawa,
tarian yang indah layak untuk dilihat.
Melihat sudut Keraton yang lain seperti
Kedhaton, dimana kedhaton ini merupakan tempat bertemunya Raja dengan
semua pemangku Keraton. Dengan suasana bangunan joglo yang indah dengan
beberapa ornamen ala jawa arab yang menghiasi di setiap tembok dan
pilar, juga berbagai macam tanaman rindang menambah suasana sakral jawa
lebih sejuk dan menarik. Pilar-pilar yang berjajar sedemikian rupa
menambah gagah dan kuatnya Keraton Jogja waktu itu. Beberapa bangunan
taman juga menghiasi setiap sudut komplek Kedhaton Keraton Jogja. Ada
yang menarik dikomplek Kedhaton tersebut, ketika Petualang masuk pintu
area Karaton maka akan selalu bertemu dengan para penjaga (pekerja
khusus) Keraton atau yang biasa di sebut dengan Abdi Dalem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar